Kamis, 16 Januari 2014

Untukmu ..



Bodoh. Kau memaksaku untuk melupakanmu? Bagaimana bisa? Aku tak sanggup untuk melakukan itu. Aku tak mau. Aku mencintaimu, sayang. Bagaimana bisa aku melupakan orang yang kusayang sepertimu dengan semudah itu?  Aku bukan Tuhan yang dapat dengan mudahnya membolak balikan sebuah perasaan seseorang layaknya membalikkan sebuah telapak tangan. Aku tak sanggup.  Kau tau? Kau datang disaat aku merasa teramat kesepian. Lalu sekarang, kau akan pergi disaat aku merasa teramat sendirian? Tidak adil. Haruskah semua orang yang kusayang pergi menghilang? Haruskah kita kembali seperti awal? Saat dimana kita tidak pernah saling mengenal?

Kamu curang. Kamu pergi begitu saja dengan mudahnya. Meninggalkanku begitu gampangnya tanpa memikirkan perasaanku sebelumnya. Tega. Kamu pikir aku apa?  Boneka? Mainan yang dengan mudahnya kamu buang jika kamu sudah bosan? Aku tau, selalu ada alasan dibalik setiap tindakan. Pasti ada alasan mengapa kamu memilih untuk pergi dan tak memilih untuk tetap tinggal. Bahkan aku tau bahwa sebenarnya hatimu masih ingin untuk tetap tinggal. Tapi mengapa hati dan egomu tak sejalan? Mengapa kau tetap memilih untuk meninggalkan? Sebegitu bencinya kah kau kepadaku,sayang?

Sayang, maafkan aku. Aku mencintaimu. Aku memang bukan manusia yang sempurna.  Bahkan aku tak pernah membencimu sebelumnya. Jika memang dengan cara ini hidupmu akan lebih baik, aku rela untuk meninggalkanmu dan melupakanmu. Jika kamu fikir hidupmu akan lebih baik dengan menempuh jalan seperti ini, aku akan menyetujuinya. Demi kamu dan perasaanmu. Biarkanlah perasaanku hancur berkeping-keping layaknya piring yang dijatuhkan dari atas tebing. Mungkin memang benar kita sudah tidak bisa seperti dulu lagi. Asal engkau tau, aku masih mencintaimu. Ingatlah sayang, selalu ada jalan untukmu kembali pulang. Aku menunggumu. Selalu. Atas perjalanan yang teramat panjang; aku mencintaimu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar