Ini adalah
kisah tentang kehilangan. Kisah dimana kita merasa kehilangan dan terpaksa
membiarkannya pergi dengan ikhlas walau hati masih merasa berat untuk melepas.
Bagiku,
membiarkan pergi adalah bagaimana aku harus ikhlas mengikuti keinginanmu untuk berhenti
menyukaimu dan melepasmu walau hati tak mampu.
Membiarkan
pergi adalah ketika kekecewaan yang teramat sangat terhadapmu sudah tidak bisa
ku bendung lagi dan dengan terpaksa aku harus melepasmu.
Membiarkan
pergi adalah ketika aku merasa teramat takut mencintai dan merasa kehilangan
lagi serta memilih untuk menahan diri lantas membiarkanmu pergi.
Membiarkan
pergi adalah dimana kita dengan ikhlas membiarkannya lepas dengan orang yang
dia sayang, walaupun sebenarnya kita hanya pura-pura untuk ikhlas.
Membiarkan
pergi adalah bagaimana kita rela melepas untuk mancari ‘dirinya’ sendiri.
Membiarkan pergi
adalah sama seperti kita berdiri disebuah halte, lantas setelah ditunggu lama,
sebuah bus mendekat, penumpang naik, busa beranjak jalan, menjauh, dan kita tetap
berdiri di halte tersebut. Mentapnya dengan segenap perasaan.
Membiarkan
pergi adalah salah satu cabang perasaan sejati. Seberapa lama pun kita telah
menunggu bus itu, seberapa pentingurusan kita, namun kita, membiarkannya pergi
dengan ihlas, karena boleh jadi itu keputusan terbaik atas nama kehormatan
perasaan.Menatapnya dengan segenap perasaan.
Karena
sesungguhnya, "Cinta sejati tidak pernah membiarkan satu sama lain pergi."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar