Sabtu, 25 Januari 2014

Pada Paragraf yang Begitu Singkat



Pada paragraf yang begitu singkat, kau sempat menulis luka. Di sana kau dan aku dahulu dengan tabah menyusun huruf demi huruf sambil belajar membuat narasi yang bahagia. Padahal akhir cerita tak bersahabat dengan waktu dan sisa rindu di sela kata terlalu lemah untuk patuh kepada air matamu. Tak ada jeda untuk kau tinggal di sini. Biarkan aku membiarkanmu pergi.

Pada paragraf yang begitu singkat, ada ingatan berkarat. Disana, aku dan kau terperangkap dalam kalimat pasif yang tak paham bagaimana cara menunggu. Sedangkan cintamu telah luput di titik terdekat dan langkahku telah lumpuh di tanda tanya terjauh. Tak ada celah untukku pergi dari sini. Biarkan aku membiarkanmu kembali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar