Assalamu’alaikum Ibu ..
Bagaimana kabar Ibu? Anakmu rindu. Ibu, selama saya meratau
ditempat ini untuk menjalankan peran menjadi Mahasiswi, banyak sekali
pengalaman yang saya dapat bu. Banyak sekali yang saya ingin ceritakan kepada
Ibu. Maaf bu, tapi ini bukan tentang bagaimana saya menjalankan peran sebagai
Mahasiswi di masa perkuliahan. Lebih tepatnya tentang bagaimana saya menjalani
hidup di perantauan.
Ibu, benar sepeti apa yang pernah Ibu katakan kepadaku.
Hidup di perantauan memang susah. Begitupun yang saya rasakan saat ini bu. Ibu,
banyak sekali masalah yang saya hadapi disini bu. Saya benar-benar ingin
menceritakannya kepada ibu.
Jadi begini bu, setiap orang memang memiliki hak nya
masing-masing. Begitupun saya. Mungkin keputusan ibu untuk menyatukan saya
dengan perempuan itu bagi Ibu adalah keputusan yang baik. Tapi tidak untuk saya
bu. Saya tidak suka perempuan itu bu. Iya, dia memang teman masa kecil saya bu.
Tapi dia berubah. Dia tidak sebaik dulu.
Setengah tahun sudah saya tinggal bersama dia. Semakin lama
saya tinggal bersamanya semakin tahu saya akan semua sifat dia bu. Saya tidak
suka dia, Ibu. Angan-angan saya tentang hidup bersamanya yang saya kira akan
indah ternyata tidak seindah yang saya bayangkan bu. Dia manja, egois, keras
kepala, semaunya sendiri. Mungkin sudah ada beberapa cerita yang pernah saya
ceritakan kepada ibu tentang dia. Tentang perempuan itu. Tentang bagaimana
sikap dia terhadap saya dan bagaimana dia memperlakukan saya. Tidak perlu saya
menceritakan ulang lagi bagaimana kisahnya. Ibu pasti tahu kisahnya dan siapa
perempuan yang saya maksud itu kan bu? Iya, dia bu. Saya tidak perlu
menyebutkan namanya kan bu? Saya yakin Ibu tahu.
Ibu, harus berapa lama lagi saya sabar menghadapinya bu? Apakah
saya harus terus berbesar sabar? Apakah saya harus tetap diam dan menjalani
serta menerima semuanya begitu saja tanpa perlawanan? Saya lelah, bu. Bagaimana
menurut Ibu? Apa yang harus saya lakukan, bu?
Wassalamu’alaikum, Ibu.
Anakmu yang selalu mencintaimu.
iya saya tahu... ^_*
BalasHapus