Kamis, 06 Februari 2014

Semesta Tahu Kita Sedang Jatuh Cinta




Saat kamu memilih hilang Al, aku menjelma menjadi puing langit malam yang ditinggalkan  gemintang.


Maka, cukuplah kau pejamkan matamu Key. Sebab aku tak pernah jauh dari ingatmu.


Maka cukuplah kau raba dada kirimu Al. Sebab aku tak pernah jauh dari debarmu
.

Bila suatu kali kau terjaga dan tak menemuiku disana Key. Bukan berarti aku hilang. Hanya sekedar sembunyi, ingin tahu apakah kau akan mencari.


Bila suatu kali kau temukan aku duduk diam ditemani kopi Al, bukan berarti aku tak mencari. Aku hanya menunggumu kembali.


Lalu bagaimana rindu mendektkan sua, sementara kita selalu berbeda Key? Saling menunggu siapa yang lebih dulu.


Maka tenang dan sabarlah Al, semesta tahu kita saling mendoakan. Ia punya rencana pada setiap aamiin yang kita terbangkan.


Untuk setiap kesabaran yang aku tinggikan Key, semoga bermahkotakan keindahan.


Biar ku aminkan dalam kalbu Al, kelak kau akan mendengar aku mengaminkan doa yang kau panjatkan sedekat debarmu.


Maka, kau duduklah diam-diam dan tenang Key. Telah kulipat jarak dan segala tunggu. Segera kutemui kamu membawa sekerat rindu.


Temui aku di sudut itu lagi Al. Aku tak pergi. Menunggumu kembali. Ditemani kopi, nanti kita saksikan tiap rindu yang mati.


Sabar sebentar Key, aku masih sibuk mengemas debar. Agar ketika menemui kamu, tak ada lagi dengus sebal tanda gusar berbesar sabar.


Teruntuk kamu Al, merawat sabar lebih lama sedikit saja tak mengapa. Sebab selamanya pun terasa wajar saja.


Maka, ajari aku merawat sabar Key.hingga tumbuh dewasa dengan senyum yang gagah. Agar tak ada lagi debar pengusik bernama entah.


Mari kita nikahi jarak dan kita sama-sama belajar merawat sabar Al. Sebab debar pengusik yang kau sebut entah itu pun membuatku resah.


Mendekatlah Key. Telah kurentangkan pelukan. Biar kuenyahkan resahmu dengan hangatnya ketulusan perasaan.


Mempercepat langkah Al. Semoga tuan tak keberatan jika kusebut debar dekapmu seebagai rumah.


Tak ada yang lebih indah Key, selain saat dimana pilihan hati menganggapku sebagai rumah dan rindu menuntunnya untuk selalu pulang.


Nanti ya Al, semesta tahu kita sedang jatuh cinta. Ia diam, memberi waktu pada rindu yang merumahkan setiap indah.

2 komentar: